Kamis, 30 Juni 2016

Iklan Produk Aplikasi InfoLAT+



Advertisement an application InfoLAT + is an application of information on pests and diseases of crayfish.

Features:
  • Information on pests and diseases and how to overcome them 
  • Information on the types crayfish 
  • Video on pests and diseases crayfish  
  • Gallery   
  • Help 
  • Sharing applications
  • And many more

This application aims to help the problems faced by hobbyists and beginner farmers.

  
Download via Dropbox (.apk) : Link



Tugas Kelompok Bahasa Inggris Bisnis 2
Nama Kelompok:
  1. Hermawan Mukti                  53412438
  2. Robby Fahlevi                      56412641




  

Jumat, 10 Juni 2016

Teknologi Energi: Thorium Bisa Menerangi Indonesia Selama 1.000 Tahun Kedepan



Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan pentingnya pengembangan sumber energi baru untuk memenuhi pasokan energi bagi industri dalam negeri. Salah satunya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berbasis thorium.

Menurut Saleh, tenaga nuklir memiliki potensi menjadi salah satu penyuplai energi listrik di Indonesia, apalagi sumber bahan baku thorium di Indonesia sangat berlimpah, terutama di Bangka Belitung, Kepulauan Riau.


Thorium Bisa Menerangi Indonesia 1.000 Tahun Kedepan

“Sumber bahan baku thorium melimpah di Bangka Belitung. Ini sangat diperlukan, mengingat ke depan kebutuhan energi untuk industri sangat besar dan tentu dengan harga yang kompetitif,” ujarnya di Jakarta, Kamis (5/5/2016).

Kalkulasi yang ada, bahan baku thorium di Bangka Belitung diperkirakan mencapai 170 ribu ton. Dengan perhitungan 1 ton thorium mampu memproduksi 1.000 megawatt (MW) per tahun, maka jumlah bahan baku tersebut bisa mengoperasikan 170 unit pembangkit listrik selama 1.000 tahun.

Dari sisi total biaya produksi, PLTN thorium juga lebih murah karena biayanya hanya USD3 sen per kWh. Sedangkan menggunakan batu bara harganya USD5,6 sen per kWh, gas USD4,8 sen per kWh, tenaga bayu USD18,4 sen per kWh, dan tenaga surya USD23,5 sen per kWh.

Sementara itu, anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Tumiran mendukung usulan tersebut. Menurut dia, penyediaan energi untuk industri sangat mutlak bagi kelangsungan perekonomian, lapangan kerja, dan kemandirian ekonomi.

“Teknologi penyediaan energi terus berkembang dan kita dapat memanfaatkannya sesuai peta potensi energi nasional, termasuk teknologi reaktor yang generasi kini sudah jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. PLTN thorium dapat menyediakan kebutuhan energi yang semakin meninggi," kata dia.

Pria yang juga Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada ini menambahkan, pemanfaatan thorium termasuk diversifikasi energi. Sejalan dengan aktivitas industri yang banyak menyerap investasi dan sumber daya mineral
.


Sumber:
Klik Disini 


 

Teknologi Militer: Mahasiswa ITS ciptakan robot tank untuk TNI AD




Mahasiswa Institut Teknologi 10 November (ITS), Bachtiar Dumais Laksana (23) rupanya tak mau tinggal diam jika Indonesia tertinggal di bidang teknologi, utamanya pertahanan dan keamanan. Atas alasan itu pula, bersama Adhitya Whisnu Pratama dan Muhammad Iqbal membuat kendaraan taktis mini tanpa awak pertama.

Tank robot yang dikendalikan lewat remote control ini dirancang, dirakit dan diproduksi sendiri oleh ketiganya. Produk tersebut belum diproduksi massal, masih berupa purwarupa. Tank ini diberi nama War-V1.

Tank robot War-V1


Untuk mendukung aktivitasnya, mereka mendirikan perusahaan sendiri yang diberi nama BDL-Tech. Produknya tersebut sudah dilirik oleh Kodam Kodam VI/Mulawarman di Balikpapan, serta Batalyon Kavaleri 8 Divisi Infantri 2 Kostrad di Bandung.

"Saya sendiri direkturnya, bertiga, pengerjaan sudah makan waktu setahun lebih, kira-kira 13 bulan. Lengkap dengan desain, mekanik, rancang kendali elektronis. Kami memang kebetulan dari awal mau menyusun perusahaan yang bergerak di bidang hankam dan pendidikan," beber Bachtiar saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (1/2) kemarin.


Pembuatan tank robot tersebut bermula dari hobi ketiganya di dunia militer, dengan latar belakang sebagai lulusan elektro sejak SMK, mereka mulai mencoba merealisasikan mimpinya. Desain dan model tank buatannya tersebut berasal dari robot yang digunakan oleh militer Jepang.


"Kemudian kami coba, itungannya nekat. Saya tanya ke Batalion Kavaleri sampai Kodam, yang berikan tanggapan positif Kodam Mulawarman dan Batalion Kavaleri 8. Jadi kemudian dengan konsep yang ada, kendaraannya saya sendiri inginnya berfungsi sebagai back up, di lapangan sebagai sweeper atau penyapu, setelah infantri masuk mampu di back up unit ini. Makanya mulai dari senjata sistem kami sesuaikan dengan tujuan aplikasi," terangnya.

Dalam proses pembuatannya, Bachtiar dan kedua rekannya belum mendapatkan bantuan dana dari pihak manapun, termasuk pemerintah. Alhasil pembelian komponen dan alat pendukung lainnya masih menggunakan modal pribadi.


"Ini masih modal pribadi, saya sendiri masih ikut orangtua, belum lulus dari kampus. Termasuk pendirian CV dan segala macam," lanjut dia.



Karena masih menggunakan dana sendiri, mereka sempat kesulitan untuk memasang komponen yang lebih memadai. Sebab, seluruh komponen yang diperlukan harus didatangkan dari China dengan harga belasan juta rupiah, itu pun belum termasuk bea impor.

"Kami disiplin elektro semua di bidang mekanik bergerak, kami belajar otodidak, makanya waktu desain belajar dari nol. Jadi masih gambar tangan mulai dari 2014," kenang dia.


Meski begitu, bachtiar mengungkapkan udah ada beberapa pihak yang mau mensponsori tank buatannya. Tank ini juga akan menjadi bekal untuk menyelesaikan skripsi.


"Ini ada beberapa bagian saya ikutkan untuk judul skripsi, kalau lolos Kemenhan rencananya ada pengucuran dana, dari menhan mungkin turunnya ke dikti," pungkasnya.
Sumber:

Teknologi Security: Kaspersky Lab kembangkan teknologi keamanan wearable device




Jakarta (ANTARA News) - WISeKey dan Kaspersky Lab menjalin kerjasama untuk memerangi penjahat siber di wearable devices. Kemitraan baru tersebut akan memberikan perlindungan ekstra bagi wearable devices yang diprediksi akan banyak digunakan sebagai bentuk pembayaran mobile dan nirkontak.

Kedua perusahaan mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan teknologi yang akan menggabungkan otentikasi serta enkripsi data ke dalam wearable devices sehingga memungkinkan perangkat tersebut untuk terhubung, berkomunikasi dan bertukar data keuangan dengan aman.

"Kita hidup di dunia yang benar-benar terkoneksi. Tapi karena jumlah perangkat terkoneksi ini terus bertumbuh, begitu juga jumlah ancaman. Dan sayangnya ada jutaan perangkat terkoneksi, yang aktif digunakan saat ini, memang tidak dirancang untuk menjadi aman," kata Eugene Kaspersky, CEO Kaspersky Lab, dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

"Seharusnya, segi keamanan juga harus di built-in sejak awal. Ada kebutuhan mendesak untuk membangun dan menerapkan tingkat keamanan yang lebih tinggi untuk perangkat IoT," sambung dia.

Dengan jam tangan pintar, pelacak kesehatan (fitness tracker) dan gelang pembayaran (payment wristbands) diprediksi menjadi salah satu satu dari lima metode transaksi pembayaran mobile pada tahun 2020, maka, menurut WISeKey dan Kaspersky Lab,  tidak bisa dihindari jika mereka akan menjadi target yang berkembang untuk serangan siber.

Interaksi antar perangkat, yang dikenal sebagai Internet of Things dipastikan akan mengubah lanskap bisnis dan konsumen. Pasar bagi wearable device yang terkoneksi sendiri diperkirakan akan tumbuh sebesar 35 persen per tahun.

Namun, dikhawatirkan, banyak perangkat terkoneksi serta lalu lintas data pada perangkat yang tidak terlindungi, dan hal itu menjadi permasalahan yang cukup serius mengingat kebanyakan dari mereka digunakan untuk melakukan pembayaran.

"Kerjasama antara WISeKey dan Kaspersky Lab merupakan terobosan baru di bidang keamanan siber bagi IoT. Kombinasi kepercayaan dan kenyamanan yang nantinya ditanamkan pada wearable devices akan menjadi pembuka pintu bagi implementasi di sektor lain, di mana pendekatan yang sama dapat mendukung berbagai aplikasi IoT lainnya," kata Carlos Moreira, CEO WISeKey.

Produsen jam tangan premium, seperti Bulgari, telah mengintegrasikan perangkat lunak keamanan milik WISeKey yang sudah dipatenkan, WIS.WATCH, ke dalam jam tangan pintar mereka.

Hal itu memungkinkan pelanggan dapat dengan aman mengidentifikasi dan mengotentikasi perangkat mereka, sehingga dapat menghubungkannya ke perangkat lain seperti smartphone, serta untuk mengakses aplikasi, data pribadi dan penyimpanan awan yang aman.

Dengan kemitraan baru tersebut, teknologi software development kit (SDK) untuk perangkat mobile dari Kaspersky Lab akan disertakan ke dalam solusi ini.




Sumber :
Klik Disini 
Klik Disini 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews